Coretan Aqoe

Junior in Action





Car Washing
 Car Washing Part two

Watering Flowers
Watering Flowers Part two


Blok Walking

Pagerank Check


 
Chatting n Browsing

Swiming Box

Name  :  Pradipa Pijar Pradana Putra Shanushy
Brith date  :  April 12st 2005
My son is half my soul and future
 

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

Minal Aidzin Wal Faidzin




Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

Lebaran .... Melenceng & Salah Kaprah


Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba, bagi umat Islam diartikan sebagai hari kemenangan. Pada umumnya Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan, hari menuju fitrah/suci, Hal ini disebabkan karena selama bulan Romadhon umat Islam melaksanakan penyucian dan pembersihan diri baik secara fisik maupun hati dengan memperbanyak amal soleh, Pada saat Lebaran yang biasanya dilaksanakan dengan silaturrohmi dan saling maaf memaafkan antar semua umat muslim.


Jadi klop sudah, setelah kita merawat hubungan kita dengan Sang Pencipta (hablumminallah) yang dilanjutkan dengan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia (Habluminannas). Jadi dengan adanya bulan Romadhon dan Hari Raya Idul Fitri merupakan waktu yang sangat tepat dan penting untuk memperbaiki diri umat muslim.

Namun..
Kenyataan yang terjadi dimasyarakat kita bertolak belakang dengan hakikat lebaran itu sendiri. Makna dari lebaran menjadi melenceng jauh. Banyak sekali kita temui, moment lebaran dijadikan saat yang tepat untuk menunjukkan kemewahan dan kesombongan kita. Atau lebih tepatnya foya-foya
Kalau kita perhatikan pada saat lebaran...
  1. Sudah menjadi keharusan untuk memperbaiki rumah dengan mempercantik dan menghiasinya dengan barang-barang bagus dan mahal yang kita miliki. Apakah ini bukan sebuah kesombongan akan harta benda kita ….
  2. Baju, sandal, sarung, sepatu dan semua busana sepertinya mengharuskan untuk baru. Kita merasa  kurang afdol kalau kita tidak memakainya.
  3. Perhiasan yang kita miliki seringkali kita pakai secara berlebihan, mungkin dengan maksud supaya banyak orang tahu bahwa dia orang yang barada.
Kadangkala ada sebagaian masyarakat kita yang membenarkan atau menyetujui tindakan seperti yang dicontohkan diatas. Mereka dengan alasan "hanya setahun sekali".
tindakan pembenaran diatas sudah melenceng dan terjadi salah kaprah (bhs jawa) dari makna Idul Fitri itu sendiri.

Kemana makna lebaran yang sesungguhnya ..????
Penyucian diri
Mempertebal keimanan..
Kesederhanaan …
Ketulusan beribadah …
Apakah masih ada dalam diri kita dalam melaksanakan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri

Sesungguhnya kalau kita sadar dan dengan lapang jiwa, keberhasilan dari menjalankan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri adalah perubahan pada diri kita adalah perubahan menjadi yang lebih baik setelah kita melaksanakan semua itu. Kalau kita tetap saja seperti sebelum melaksanakan ibadah tersebut, maka tidak ada hikmah dan manfaat dari apa yang kita kerjakan.

Entahlah…
Saya........
Anda…...
Termasuk golongan yang mana… ????
Marilah kita dengan segala kelapangan jiwa mencoba instropeksi ???

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

08 September ( 0809 )



Kemarin
pagi hari aku bangun..
setelah nyawa dan roh ini terasa lengkap menempel
di tubuh ini..
aku menghampiri teman setiaku .....
sebuah komputer P4 butut .. yang sudah waktunya masuk museum
dan tidak lupa mengajak pula teman yang selalu ada setiap saat..
sebungkus rokok dan temannya korek..
terima kasihku pada mereka yang selama ini mendampingiku
dengan setia menampung segala keluh kesahku

ting.. tong... ting... tong..byar...duaarrrr
ada sesuatu yang masuk dalam pikiranku..
aku seperti diingatkan dengan kehidupan aku
yaa....
aku sadar
aku telah melupakan sebuah angka keramat dalam hidup ini
.................... 08 & 09 ............

08 & 09 adalah dua angka yang penting dalam hidup aku
08 September ....
beberapa tahun yang lalu aku pertama kali menghidup udara dunia
dari sebuah keluarga sederhana
entahlah...
kenapa ini bisa terjadi....
moment yang paling tepat untuk
merenungkan apa yang pernah dilakukan
dan apa yang seharusnya aku lakukan.

selagi masih ingat..
ku haturkan terima kasih dan syukur pada :
Allah SWT yang telah memberi aku hidup dan kehidupan
Ayah (alm) dan Ibuku dengan tulus ikhlasmu merawat aku
anakku Pradipa Pijar Pradana Putra Shanushy, adalah masa depanku
dan
mantan Istriku yang telah terbang jauh, terima kasihku telah
memberi pelajaran hidup berkeluarga.
serta
semua rekan yang pernah mewarnai kehidupanku
sekali lagi terima kasihku

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

Parcel Lebaran


SHANUSHY ngeblog


Kepada semua shobat blogger mania, shanushy0809 mengirimkan parcel lebaran,
sebagai rasa ungkapan persahabatan yang tulus ikhlas
dan
membersihkan diri dari segala celoteh, coretan, komentar
yang mungkin kurang berkenan pernah terlontar.
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf lahir dan Batin

...
Jika berkenan silahkan ambil parcel lebaran (copy paste codenya)
dengan tanpa syarat apapun

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

Tuhan sembilan Centimeter


Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,

di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara- perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na´im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil `ek-´ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na´im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu´ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii´atun bi mukayyafi al hawwa´i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu `alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku´ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini

puisi diatas aalah karya dari Taufiq Ismail, seorang tokok seniman senior indonesia dibidang puisi. Dari apa yang diungkapkan adalah bagaimana pengaruh rokok di dalam masyarakat kita. baik dikalangan rakyat jelata ataupun kelompok orang kaya dengan berbagai profesi.

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

Koleksi Award & Tag dari Shobat










Award dari kupumungil









Award Persahabatan sejati dari Khairuddin Syach mengembalikan jati diri bangsa






Award Persahabatan dari Mas Doyok via Joeniar






















Tag bikin pusing dari Mas Doyok via Joeniar














Award Backlink gratis dari Nindrianto







Terima kasihku pada semuanya, semoga jalinan persahabatan kita tidak terbatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Dan merupakan persahabatan yang tulus tanpa adanya syarat dan kriteria yang dapat memmembiaskan arti persahabatan sesungguhnya.
The best friend now and forever

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

Celoteh Shobat

 

Shanushy0809 Copyright © 2009 shanushy0809 is Designed by Lasantha
This template is Distributed by : Blogger Theme